Breaking News
Loading...

Recent Post

Jumat, 30 Oktober 2015
Mau Keliling Kota Naik Bandros? Begini Caranya

Mau Keliling Kota Naik Bandros? Begini Caranya


Mau Keliling Kota Naik Bandros? Begini Caranya


Bandros atau Bandung Tour on Bus kini menjadi salah satu magnet wisatawan di Kota Bandung. Berkeliling kota Bandung menggunakan bus tingkat dengan desain yang futuristik ini menjadi salah satu hal yang paling diinginkan para wisatawan yang datang ke Kota Bandung. Selain wisatawan lokal dan mancanegara, bus yang menjadi salah satu kebanggaan Kota Bandung ini juga menjadi sesuatu yang paling diinginkan warga Bandung.

Lalu bagaimana sih caranya jika ingin berkeliling kota menggunakan Bandros?

1. Calon penumpang diharuskan melakukan reservasi terlebih dahulu ke nomor 085793559911 melalui WhatsApp.

2. Setelah menghubungi nomor tersebut, calon penumpang akan mendapatkan balasan dari operator bus bandros tentang Jadwal dan jumlah kursi yang dapat direservasi.

3. Jadwal keberangkatan sebagai berikut:

week day – 08.00  am – 11.00 am

week end – 08.00 am- 14.00 pm

*jadwal sewaktu-waktu dapat berubah.

4. Donasi berkeliling kota menggunakan Bus Bandros Rp. 25.000/orang.

info lengkap mengenai bus bandros dapat dilihat di timeline twitter @BusBandros

Ayoo tunggu apalagi, segera daftar dan temukan keceriaan dengan menikmati keindahan Kota Bandung dari atas Bus Bandros..!!

Sumbet infobandung.co.id
Rabu, 28 Oktober 2015
Forum Komunikasi Bangsa Melakukan Audiensi Dengan Pengadilan Negri Bale Bandung

Forum Komunikasi Bangsa Melakukan Audiensi Dengan Pengadilan Negri Bale Bandung


Pada hari kamis, tanggal 29 Oktober 2015, Ketua Pengadilan Negeri Bale Bandung menerima dengan hangat dan baik
kegiatan Audensi Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Bangsa dengan Agenda :
  1. Silahturahmi dan memperkenalkan pengurus inti Forum Komunikasi Bangsa.
  2. Diskusi guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
  3. Diskusi guna tercapainya target kinerja Pemerintah Kabupaten Bandung.
  4. Diskusi pengaruh Pilkada 2015 terhadap kinerja Pengadilan Negeri Bale Bandung.
  5. Pembuatan kesepahaman guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat dan mendukung Pengadilan Negeri Bale Bandung dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
seminar  kebangsaan diadakan di kodim 0609/kab.Bandung

seminar kebangsaan diadakan di kodim 0609/kab.Bandung


Ketua Forum Komunikasi Bangsa beserta jajaran pengurus inti menghadiri acara "Seminar  Kebangsaan" dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda,Yang diadakan di gedung  Siliwangi Makodim 0609/ Kab. bandung.
Yang menjadi pembicara pada acara seminar kebangsaan tersebut adalah :

1.Laksamana Pertama TNI Dr.Yani Antariksa            Lemhamnas RI

2.Brigjen Pol Drs.Rafli S.H dari Lemhamnas RI

3.Kodam III / Siliwangi

4.H.Dedi Mulyadi,S.H alumni Lemhamnas RI

5.cucu suryawan, Ss,Msi alumni Lemhamnas RI

6.Bubun Msi dari Staf ahli DPD RI

Acara seminar tersebut dimulai pukul 11:00 WIB.dan dihadiri oleh beberapa perwakilan mahasiswa  universitas Bale Bandung ,mahasiswa STT Jabar, mahasiswa univrrsitas Telkom mahasiswa STAI Siliwangi,mahasiswa STKIP Siliwangi, Mahasiswa STKIP pasundan,mahasiswa Universitas. Advent Indonesia, perwakilan dari STIA Cimahi,perwakilan mahasiswa dari STIKES Cimahi serta perwakilan dari mahasiswa UNJANI.serta dihadiri juga oleh berbagai ormas ,lsm dari wilayah Kabupaten Bandung ,Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat

"kegiatan.tersebut bagus untuk mengembangkan wawasan kebangsaan kepada generasi penerus bangsa yang kelak akan memimpin bangsa ini, diharapkan kedepannya kegiatan-kegiatan seperti ini bisa semakin sering dilaksanakan agar dampak positif dari kegiatan ini akan semakin cepat terasa hasilnya" ujar ketua Forum Komunikasi Bangsa Akhmad Ariefin Chaerul .Rabu, (28/10/ 2015).


Selasa, 27 Oktober 2015
Sejarah Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.


Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
    Abdul Muthalib Sangadji
    Purnama Wulan
    Abdul Rachman
    Raden Soeharto
    Abu Hanifah
    Raden Soekamso
    Adnan Kapau Gani
    Ramelan
    Amir (Dienaren van Indie)
    Saerun (Keng Po)
    Anta Permana
    Sahardjo
    Anwari
    Sarbini
    Arnold Manonutu
    Sarmidi Mangunsarkoro
    Assaat
    Sartono
    Bahder Djohan
    S.M. Kartosoewirjo
    Dali
    Setiawan
    Darsa
    Sigit (Indonesische Studieclub)
    Dien Pantouw
    Siti Sundari
    Djuanda
    Sjahpuddin Latif
    Dr.Pijper
    Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
    Emma Puradiredja
    Soejono Djoenoed Poeponegoro
    Halim
    R.M. Djoko Marsaid
    Hamami
    Soekamto
    Jo Tumbuhan
    Soekmono
    Joesoepadi
    Soekowati (Volksraad)
    Jos Masdani
    Soemanang
    Kadir
    Soemarto
    Karto Menggolo
    Soenario (PAPI & INPO)
    Kasman Singodimedjo
    Soerjadi
    Koentjoro Poerbopranoto
    Soewadji Prawirohardjo
    Martakusuma
    Soewirjo
    Masmoen Rasid
    Soeworo
    Mohammad Ali Hanafiah
    Suhara
    Mohammad Nazif
    Sujono (Volksraad)
    Mohammad Roem
    Sulaeman
    Mohammad Tabrani
    Suwarni
    Mohammad Tamzil
    Tjahija
    Muhidin (Pasundan)
    Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
    Mukarno
    Wilopo
    Muwardi
    Wage Rudolf Soepratman
    Nona Tumbel




Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, Usebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :


PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.


Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.


 dikutip dari : http://www.wikipedia.org

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda


SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.

Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie
Senin, 26 Oktober 2015
Jaksa Agung minta aktivis antikorupsi dukung Kejagung

Jaksa Agung minta aktivis antikorupsi dukung Kejagung


MEDIAFKB. Jaksa Agung HM Prasetyo meminta aktivis antikorupsi di tanah air lebih mengedepankan fakta dan objektivitas dalam memberikan penilaian terhadap kinerja kejaksaan serta mendukung korps Adhyaksa tersebut.

"Mestinya aktivis antikorupsi mengedepankan fakta dan objektivitas. Kita justru berharap dukungan aktivis antikorupsi ketika menangani pekara korupsi. Kita menangani kasus korupsi tapi malah disudutkan," katanya di Jakarta, Senin.

Seperti diberitakan, saat ini Kejagung tengah menangani kasus besar tindak pidana korupsi, di antaranya pengalihan lahan PT KAI di Medan yang melibatkan pejabat pemerintah provinsi setempat dan kasus dana bansos provinsi Sumut.

Ia menambahkan yang menjadi pertanyaan mengapa Kejagung disudutkan bukannya mendukung kinerja pemberantasan tindak pidana korupsi.

Karena itu ia mempertanyakan sikap para aktivis antikorupsi tersebut. "Ada apa di situ? silakan biar masyarakat yang menilai. Saya yakin masyarakat bisa menganalisis dengan baik dan benar. Kami sedang menangani beberapa kasus korupsi yang sasarannya bukan orang biasa. Kasus di Medan, pelakunya konon tak tersentuh," katanya.

Ia juga menyesalkan kejaksaan dikait-kaitan dengan Patrice Rio Capella, Sekjen Partai Nasdem yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap penanganan perkara dana Bansos Sumut.

"Pengambilalihan penanganan kasus bansos untuk menghindari aspek kepentingan. Kita menghindari beban psikologis ewuh pakewuh, kenapa dikait-kaitkan dengan Rio Capella," katanya.

Prasetyo memandang banyaknya suara miring terhadap langkah Kejagung dalam menangani kasus korupsi sebagai bentuk perlawanan balik para koruptor. Dirinya menilai para aktivis antikorupsi seharusnya mendukung dan bukan berseberangan dengan meragukan konsistensi penegakan hukum yang dilakukan jajarannya. 

"Aktivis antikorupsi malah berseberangan. Seharusnya mendukung Kejagung," ucapnya.

Prasetyo meyakinkan sejak diangkat menjadi Jaksa Agung, dirinya telah memisahkan diri dengan politik dengan cara ke luar dari Partai NasDem. Penegakan hukum jangan disangkutpautkan dengan politik.

Ia mengklaim selama menjabat jaksa agung tidak pernah menghentikan proses hukum kader partai tersebut. 

Sebagai contoh disebutkannya, Kejaksaan Tinggi Sulteng justru menahan mantan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) yang juga eks Ketua Dewan Pembina Partai NasDem Sulteng HB Paliudju terkait kasus dugaan korupsi penyalahgunaan anggaran operasional Provinsi Sulteng tahun 2006-2011. 

Demikian pula sikap tegas Kejati NTT yang menersangkakan Bupati Sumba Barat Daya, Jubilate Pieter Pandango dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sepeda motor pada 2011 senilai Rp3,2 miliar. Jubilate sebelumnya diketahui sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Sumba Barat.

Demikian pula ketika Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap hakim dan panitera PTUN Medan terkait dana bansos Sumut, Kejaksaan Agung bahkan meminta lembaga antirasuah tersebut mengungkap hingga dalangnya. 

"Ketika mereka (KPK) menginformasikan OTT di PTUN di Medan, ketika mereka mengatakan menangkap hakim dan panitera, saya sejak awal mengatakan ungkap tuntas. Saya mengapresiasi dan bahkan meminta dituntaskan kasus tersebut hingga ke dalangnya," katanya.

Prasetyo memandang ada upaya kepentingan politis yang cukup tinggi berupa mengaitkan penersangkaan Rio Capella dengan hubungannya dengan Jaksa Agung. 

"Ada kepentingan politis tinggi. Kita tidak pernah bertemu dengan OC Kaligis dan Rio Capella. Telponnya mana, coba buka saja," ungkap Prasetyo. 

"Kami sedang menangani beberapa kasus korupsi yang sasarannya bukan orang biasa. Kasus di Medan, misalnya, pengalihan hak tanah PT KAI, pelakunya konon tak dapat disentuh, tapi kita sidik. Di sini sebenarnya kita sangat berharap. 

Sumber:  AntaraNews
Jumat, 23 Oktober 2015
Kabupaten Bandung Siap Jadi Pilot Project Asuransi Pertanian

Kabupaten Bandung Siap Jadi Pilot Project Asuransi Pertanian



Kabupaten Bandung Siap Jadi Pilot Project Asuransi Pertanian

Pemerintah Kabupaten Bandung siap menjadi daerah percontohan (pilot project) asuransi pertanian. Asuransi ini dinilai cocok untuk dikembangkan di Kabupaten Bandung yang memiliki banyak komoditas pertanian seperti padi dan sayuran.

“Kalau Pemerintah Pusat meminta kami menjadi pilot projek asuransi, ya kami siap. Tapi sistem asuransi pertanian ini harus disosalisasikan kepada para petani dulu agar mereka paham dan tertarik menjadi peserta. Ini produk baru,” ujar Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung Tisna Umaran, Jumat (23/10/2015).
Tisna menambahkan, saat ini pihaknya masih dalam tahap sosialisasi dan mempelajari asuransi tersebut. Meski demikian, pihaknya setuju dengan rencana asuransi pertanian tersebut.

“Nanti petani yang langsung mengajukan, bukan dari kami. Setelah ada pengajuan, nanti kami bantu,” terangnya.

Asuransi pertanian ini, lanjutnya, akan melibatkan lembaga keuangan sebagai penyalur asuransi. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan jika harus ada beberapa perangkat aturan yang disesuaikan dengan pemerintah pusat.

“Awal pekan ini, sejumlah dinas pertanian dari beberapa daerah akan rapat di Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jabar untuk membahas asuransi pertanian tersebut. Nanti kita bisa tahu detilnya seperti apa,” tambahnya.

Seperti diketahui, saat ini Kementerian Pertanian tengah membahas terkait pemberian asuransi di bidang pertanian. Rencananya, asuransi tersebut akan diberlakukan mulai tahun depan.

Melalui asuransi ini, petani akan memperoleh ganti rugi jika produksi pertanian dari lahannya merugi. Jika gagal panen, per hektare-nya akan diganti sebesar Rp6 juta. Premi bulanan yang dibayarkan ke perusahaan asuransi sebesar Rp180 ribu. Dengan rincian, 80 persen dibayarkan pemerintah, dan 20 persen dibayar oleh petani.

Sumber fokusjabar.com (ageng/Vetra)
Copyright © 2014 Media Komunikasi Bangsa All Right Reserved